Prosedur, Tujuan, dan Fungsi Pembelajaran Remedial
Prosedur Pembelajaran Remedial
Sebagaimana pembelajaran pada kelas biasa, maka dalam pembelajaran remedialpun terdapat beberapa langkah kegiatan yang harus ditempuh oleh guru. Langkah tersebut mulai dari mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar, mencari dan menemukan penyebab kesulitan yang dialami siswa, merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan, dan terakhir menilai keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan.
Untuk lebih jelasnya, di sini akan diuraikan secara singkat langkah-langkah atau prosedur kegiatan pembelajaran remedial yang dikemukakan oleh Julaeha (2007), yaitu:
1. Analisis hasil diagnosis
Diagnosis kesulitan belajar merupakan proses memeriksa siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara menganalisis nilai/hasil evaluasi atau uji kompetensi yang telah dilakukan. Dari hasil analisis ini akan diketahui siapa diantara siswa yang belum menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Tentu saja siswa tersebut tidak harus mengalami kesulitan yang sama. masing-masing siswa bisa saja mengalami kesulitan belajar yang berbeda-beda. Dalam hal ini guru sudah mendapat gambaran dari masing-masnig siswa dengan kesulian yang dialaminya.
2. Menemukan penyebab kesulitan
Sebelum merancang kegiatan remedial, guru harus telah mengetahui penyebab kesulitan yang dialami siswa. Perlu diingat bahwa kesulitan sama yang dialami masing-masing siswa bisa disebabkan oleh faktor yang berbeda. Selain faktor yang berasal dari diri siswa, faktor penyebab kesulitan lain yang sangat mungkin adalah dari guru sendiri. Dalam hal ini guru perlu melakukan refleksi dan introspeksi diri dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran. Dengan mengetahui penyebab kesulitan yang dialami siswa secara pasti maka guru akan dengan mudah merencanakan kegiatan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai pelajaran secara tepat.
3. Menyusun rencana kegiatan remedial
Langkah selanjutnya yang dilakukan guru setelah mengetahui siapa siswa yang memerlukan bantuan, kompetensi mana yang belum dikuasai siswa, dan penyebab kesulitan adalah menyusun rencana pembelajaran remedial. Komponennya sama seperti pada rencana pelaksanaan pembelajaran biasai, yaitu; merumuskan kompetensi/tujuan pembelajaran; menentukan materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan; memilih metode penyampaian sesuai dengan karakteristik siswa; merencanakan waktu yang diperlukan untuk menyampaikan materi pelajaran; menentukan jenis, prosedur, dan alat penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa.
4. Melaksanakan kegiatan remedial
Langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Kapan dilaksanakan? Biasanya di luar jam belajar biasa dan sedapat mungkin laksanakanlah kegiatan remedial sesegera mungkin begitu rencana telah selesai disiapkan. Karena semakin cepat bantuan diberikan kepada siswa maka semakin besar kemungkinan siswa akan terbantu dan berhasil dalam belajarnya.
5. Menilai kegiatan remedial (evaluasi)
Penilaian dapat dilakukan dengan mengkaji kemajuan siswa. Apabila kemajuan yang ditunjukkan siswa sesuai dengan yang diharapkan maka kegiatan yang dilaksanakan sudah cukup efektif. Tetapi apabila siswa tidak mengalami kemajuan atau tidak mencapai kompetensi yang diharapkan maka kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif. Singkatnya, kegiatan penilaian ini sebenarnya bertujuan untuk mengetahui keefektifan kegiatan yang telah dilaksanakan. Jika dari hasil evaluasi kegiatan remedial ternyata siswa masih belum bisa mencapai kompetensi yang diharapkan, maka guru harus mengulang merencanakan kegiatan remedial kembali. Kalau di sekolah tempatku bertugas disepakati hanya sebanyak dua kali saja kegiatan pembelajaran remedial dilaksanakan. Kalau mau yang ketiga, guru sudah diberikan uang lelah atau dalam bahasa yang lebih jelas jika remedialnya ketiga dan seterusnya sudah dihitung les tambahan.
Tujuan Pengajaran Remedial
Tujuan pengajaran remedial sebenarnya tidak berbeda dengan tujuan pangajaran pada umumya, yaitu agar murid dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara khusus pengajaran remedial bertujuan agar murid yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses penyembuhan atau perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun kepribadian murid.
Tujuan pengajaran remedial secara terinci adalah agar murid dapat:
1. Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi belajar meliputi segi kekuatan, kelemahan, jenis dan sifatnya.
2. Memperbaiki cara-cara belajar kea rah yang lebih baik sesuai dengan kesulitan yang dihadapi.
3. Memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk mengatasi kesulitan belajarnya.
4. Mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan baru yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang lebih baik.
5. Mengatasi habatan-hambatan belajar yang lebih baik.
6. Melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan
Fungsi Pengajaran Remedial
Berdasarkan pengertian sebagaimana telah dikemukakan di atas, jelas bahwa pengajaran remedial mempunyai fungsi yang amat penting dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Adapun beberapa fungsi pengajaran remedial adalah sebagai berikut:
1. Fungsi korektif
Pengajaran remedial mempunyai fungsi korektif, artinya melalui pengajaran remedial dapat diadakan pembentukan atau perbaikan terhadap sesuatu yang dianggap masih belum mencapai apa yang diharapakan dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Hal-hal yang diperbaiki atau dibetulkan melalui pengajaran remedial anatara lain meliputi perumusan tujuan
1. Penggunaan metode mengajar
2. Cara-cara belajar
3. Materi dana alat pelajaran
4. Evaluasi
5. Segi-segi pribadi murid
Dalam perbaikan terhadap hal-hal tersebut di atas, maka prestasi belajar murid beserta factor-faktor yang mempengaruhi dapat diperbaiki.
2. Fungsi penyesuaian
Yang dimaksud penyesuaian adalah agar dapat membantu murid untuk menyesuaikan dirinya terhadap tuntutan kegiatan belajar. Murid dapat belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan pribadinya sehingga mempunyai peluang besar untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih baik. Tuntuan belajar yang diberikan murid telah disesuaikan denan sifat jenis dan latar belakang kesulitannya sehingga murid diharapkan lebih terdorong untuk belajar.
3. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman adalah agar pengajaran remedial memunkinkan guru, murid dan pihak lain dapat memeperoleh pemahaman yang lebih memahami dirinya dan segala aspeknya. Begitu pula guru dan pihak-pihak lainnya dapat lebih memahami akan keadaan pribadi murid.
4. Fungsi pengayaan
Fungsi pengayaan dimaksud agar pengajaran remedial dapat memperkaya proses belajar mengajar. Bahan pelajaran yang tidak disampaikan dalam pengajaran regular, dapat iperoleh melalui pengajaran remedial. Pengayaan lain adalah dalam segi metode dan alat yang dipergunakan dalam pengajara remedial. Dengan demikian, diharapkan hasil yang diperoleh murid dapat lebih banyak, lebih luas dan lebih dalam sehingga hasil belajarnya lebih kaya.
5. Fungsi terapeutik
Dengan pengajaran remedial secara langsung atau tidak langsung dapat menyembuhkan atau memperbaiki kondisi kepribadian dapat menunjang pencapaian prestasi belajar, demikian pula sebaliknya.
6. Fungsi akselerasi
Fungsi akselerasi adalah agar pengajaran remedial dapat mempercepat proses belajar baik dalam arti waktu maupun materi. Misalnya murid yang tergolong lambat dalam belajar, dapat dibantu lebih cepat proses belajarnya melalui pengajaran remedial.
Comments
Post a Comment