Sistem Pengajaran Bahasa Arab

        Secara umum, pengajaran bahasa arab bias dilakukan dengan menggunakan system terpisah atau secara terpadu sebagaimana yang diterapkan di Indonesia.

A.    Sistem terpisah ( Nidhom al-furu’ )

Dalam system ini pembelajaran bahasa Arab dibagi menjadi beberapa mata pelajaran, seperti mata pelajaran; Nahwu, Sharof, Mutholaah, Insya’, Istima’, muhadtsah, Imla’ dan lain-lain. Setiap mata pelajaran memiliki kurikulum atau silabusnya sendiri-sendiri, jam pertemuan, buku teks, evaluasi dan nilai hasil belajar sendiri-sendiri.

Sistem seperti ini biasanya diterapkan di perguruan-perguruan tinggi khususnya di jurusan bahasa dan sastra arab. Setiap mata kuliah memiliki silabus sendiri-sendiri, jam pertemuan, dosen pengampu, dan buku teks serta evaluasi sendiri-sendiri. Tidak hanya di perguruan–perguruan tinggi saja system ini diterapkan , melainkan di madrasah-madrasahpun menerapkan system ini.

B.     Sistem Terpadu ( Nidhom al-wahdah )

           Dalam bahasa Inggris system ini dikenal dengan intregeted system atau all in one system. Dalam system ini bahasa dipandang sebagai suatu yang utuh,, dan saling berhubungan, bukan sebagai bagian yang terpisah-pisah. Oleh karena itu hanya ada satu mata pelajaran yaitu pelajaran bahasa Arab, satu buku teks, satu evaluasi dan nilai hasil belajar. Sistem pembelajaran seperti ini biasanya diterapkan di madrasah-madrasah tsanawiayah atau ‘aliyah yang mengajarkan pelajaran bahasa hanya ada satu mata pelajaran, satu buku teks, satu evaluasi dan satu nilai hasil belajar.

           Dalam prateknya, terdapat variasi utama yang dijadikan basis atau dasar pembelajaran yaitu;

1)      Pembelajaran berbasis topic atau teks bacaan.

Sistem ini menjadikan bacaan mengenai topic tertentu sebagai dasar penyajian pelajaran. Dari bahan utama dilakukan kegiatan :

a.       Pemahaman kosa kata ( mufrodzat )

b.      Pemahaman dan analisis isi teks

c.       Penguasaan bunyi-bunyi bahasa melalui kegiatan membaca keras

d.      Percakapan dengan topic yang relevan

e.       Latihan menulis berdasarkan isi bacaan

f.       Pemahaman teks ( masmuk ) yang parallel dengan teks bacaan

g.      Penguasaan struktur atau tata bahasa yang terdapat dalam teks

 

2)      Pembelajaran berbasis situasi atau teks percakapan.

Sistem ini menjadikan teks pecakapan ( hiwar ) dalam situasi tertentu atau tentang topic tertentu sebagai dasar penyajian pelajaran. Dari bahan utama ini melakukan kegiatan :

a.       Dramatisasi teks sampai dengan percakapan bebas

b.      Latihan pelafalan dan membedakan bunyi-bunyi tertentu

c.       Latihan menulis dengan merubah teks dialog menjadi narasi

d.      Memahami teks bacaan atau simaan yang parallel

e.       Pembahasan struktur atau tata bahasa tertentu yang ada dalam teks

Kelebihan dan Kelemahan dari sistem tersebut

A.    Sistem terpisah ( nidhom al furu’ )

Kelebihan sistem ini antara lain guru dan perancang kurikulum mendapat kesempatan yang cukup untuk memberikan perhatian yang khusus pada bidang kajian atau mata pelajaran tertentu yang menurut pandangannya sangat penting. Siswa juga memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan bahasa arab secara mendalam.

Sedangkan kelemahannya antara lain; sistem ini mencabik-cabik keutuhan bahasa dan menghilangkan esensi dan watak alamiyahnya. Hal ini menyebabkan pengetahuan dan pengalaman kebahasaan siswa juga terpotong-potong, sehingga tidak mampu menggunakannya secara baik dan benar dalam kehidupan nyata. Pada sisi lain, sistem ini juga menyebabklan ketidakseimbangan antar bagian unsure bahasa dan ketrampilan berbahasa, baik pada proses pembelajarannya maupun hasilnya.

B.Sistem tepadu ( nidhom al wahdah )

Kelebihan sistem terpadu ini adalah landasan teoritisnya yang kuat, baik teori psikologi, teori kebahasaan maupun teori kependidikan. Dari sistem psikologi, sistem terpadu ini sesuai dengan cara kerja otak dalam memandang sesuatu, yaitu dari global atau keseluruhan baru kebagian-bagiannya. Variasi bahan dan variasi teknik penyajian dapat menghilangkan siswa dari kejenuhan. Dari segi teori kebahasaan, sistem ini sesuai dengan watak bahasa yang memadukan berbagai unsur dan ketrampilan berbahasa secara utuh. Dari segi kependidikan, sistem ini menjamin terwujudnya pertumbuhan kemampuan berbahasa secara seimbang, karena semuanya ditangani dalam situasi dan kondisi yang sama, tidak dipengaruhi oleh keberagaman semangat dan kemampuan para guru.

Sedangkan kelemahannya antara lain; jika diterapkan pada siswa tingkat lanjut, kurang dapat memenuhi kepentingan pendalaman unsure bahasa atau ketrampilan berbahasa tertentu yang menjadi kebutuhan nyata mereka.

C.     Sistem Gabungan

            

           System ini adalah gabungan antara system terpadu dengan system terpisah yang di terapkan dalam satu wadah atau satu lembaga pendidikan. Namun dalam metode pembelajarannya, penerapan system ini biasanya dibedakan menurut waktunya, sehingga mudah terorganisir dan tidak sulit dalam menentukan waktu atau jadwal. System seperti ini banyak di terapkan di perguruan tinggi, seperti halnya di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. System terpadu di terapkan pada pembelajaran bahasa di Pusat bahasa, sedangkan sistem terpisah di terapkan pada pembelajaran bahasa di Fakultas khususnya fakultas tarbiyah jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Fakultas Adab jurusan Bahasa dan Sastra Arab.

Sistem pembelajaran bahasa arab di pondok modern

          

           Dari beberapa sistem pembelajaran yang telah di utarakan diatas, sistem pembelajaran bahasa Arab yang diterapkan di Pondok pesantren modern lebih condong menggunakan sistem yang ke tiga yaitu sistem gabungan, yang menempatkan sistem tepadu pada kegiatan ekstrakulikuler sedangkan sistem terpisah pada pembelajaran klasikal.

           Pembelejaran bahasa di Pondok pesantren modern tidak hanya dilakukan di dalam kurikulum yang di buat, melainkan di terapkan dalam kegiatan di luar kelas. Khususnya di Pondok Pesantren Al-Iman Ponorogo pembelajaran bahasa di lakukan di jam-jam di luar jam sekolah, yaitu di pagi hari setelah menunaikan shalat subuh atau biasa dinamakan Kursus bahasa pagi.

           Kursus bahasa pagi merupakan salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang termasuk program lembaga pengasuhan santri. Program ini berfungsi sebagai pelajaran tambahan yang mendukung peningkatan bahasa di Pondok Pesantren A-Iman. Kegiatan tersebut di laksanakan di bawah tanggung jawab bagian kebahasaan OPPI ( Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Al-Iman ) di bawah bimbingan dewan guru atau asatidz. Disini bagian bahasa OPPI berperan penting guna membangun dan melatih bahasa santri sehingga mampu menguasai bahasa resmi dengan baik. Untuk mendorong para santri menggunakan bahasa resmi,maka bagian bahasa mengadakan kursus pagi.  Kegiatan ini dilakukan setiap hari pukul 05.00-06.00 pagi hari kecuali pada hari selasa dan jum’at. Adapun materi yang di berikan adalah Ilmu nahwu, shorof, insya’ untuk bahasa arab dan reading dan speaking untuk bahasa inggris dengan satu guru pengajar. Selain itu bagian bahasa pula memasang papan kosa kata di berbagai tempat strategis , juga untuk mengajak berbahasa resmi di pasang papan motifasi dan peringatan, Dan juga mengadakan muhadatsah atau percakapan setiap hari selasa dan jum’at di pagi hari sebelum olah raga.

           Sistem terpisah yang diterapkan di pondok pesantren modern khususnya Pondok Pesantren Al-Iman diterapkan dalam satu kurikulum yaitu KMI ( Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah ). KMI selalu menciptakan metode pembelajaran dan pengajaran yang lebih beragam,segar, baru dan kreatif dengan tidak melupakan prinsip-prinsip serta konsep-konsep terdahulu. Agar para kader-kader guru yang tersemaikan akan muncul dan memiliki jiwa idealis, ulet berjuang, tapi juga bias mengikuti perkembangan zaman.

          

           Kurikulum KMI ( Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah ) merupakan formula pendidikan dari beberapa kurikulum yang dipadu menjadi satu. Yaitu :

I.          Kurikulum KMI Gontor

     Kurikulum KMI gontor meliputi:

1.      B. Arab

Yang terdiri dari materi : Al-Imla’, al-insya’, Tamrin al-Lughoh, Nahwu,shorof, Balaghoh, Tarikh Adab Al- Lughoh, Khat Al-Araby, Mutholaah, Muhadatsah dan Mahfudzot.

2.      Dirosah Islamiyah

Terdiri dari materi : Al-Qur’an, Tarjamah Tafsir, Tajwid, Aqoid, Hadist, Mustholah AL-Hadist, Fiqih, Usul FIqh, Faroid, Dinul Islam, Adyan, Tarikh Al-Islam, Tarbiyah Al-Islamiyah dan Mantiq

3.      B. Inggris

Terdiri dari materi : English lesson, Reading and Comprehension, Grammer, Dictation, dan Composition.

II.       Kurikulum Salafy

     Kurikulum salafy meliputi :

1.      Kitab Al-Turats ( Fathul Muin, Nashoihul Ibad, Kifayatul Atqiya, Fathul Korib, Ta’lim Wal Muta’allim, Al- Jurumiyah, Al-Mutammimah, Tafsir Al- Jalalain, Safinatun Naja. Akhlakul Banin, Al-Washoya, Taisirul Kholaq, Ayyuhal walad, Al- Ufuriyah ).

III.    Kurikulum MTs, MA

     Kurikulum MTs,MA meliputi :

1.      Ilmu pengetahuan sosial ( sejarah umum, antropologi, sosiologi, ekonomi, akuntansi, geografi, ppkn, tata Negara, dan bahasa Indonesia )

2.      Ilmu Pasti ( fisika, biologi dan matematika )        

Tujuan sistem pembelajaran di pondok modern

 

Dengan diterapkannya sistem inilah pondok pesantren modern memiliki tujuan selain agar para alumni dapat mahir berbahasa arab, dan juga dapat memahami teks-teks yang berbahasa arab. Karena di akhir kelas para santri akan di terjunkan pada pebguasaan fathul kutub.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Makalah Pengelolaan Kelas

Makalah Al-Istikhfam dan Al-Istihrad

Makalah Husnut Ta'lil Balaghah