Leksikologi Bahasa Arab

Pengertian Leksikologi
Leksikologi dalam bahasa Inggris dinamakan lexicology yang berarti ilmu/studi mengenai bentuk , sejarah dan arti kata-kata. Sedangkan dalam bahasa Arab, leksikologi disebut dengan ilm Al-Ma’ajim, yaitu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kamus. Menurut iltilah, leksikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari seluk beluk makna/arti kosakata yang termuat atau akan dimuat di dalam kamus. Selain istilah leksikologi dan ilm Al-Ma’ajim, ada juga beberapa istilah lain yang digunakan untuk menyebut ilmu tentang kamus. Misalnya saja, Ilm Al-alfadz, Al-Laffadzah, Ilm Dalalah Mu’jamiyah dan sebagainya.

Terlepas dari perbedaan istilah dalam bahasa Arab dalam menyebut “ilmu tentang kamus” ini, yang jelas, munculnya berbagai nama tersebut menunjukkan pesatnya perkembangan ilmu bahasa .Linguistik Arab, terutama di bidang ilmu makna. Sebuah bahasa yang terdiri dari kumpulan kata dan kalimat, pada awalnya hanya berupa suara-suara dan belum dikodofikasi atau ditampung dalam bentuk bahasa tulis. Apalagi terhimpun didalam sebuah kamus sebagai sebuah buku/pedoman yang berfungsi memuat umpulan kata dan penjelasan maknanya.

Dengan berkembangnya berbagai ilmu dalam bidang perkamusan, pembuatan kamus pun semakin pesat. Hal ini ditujukkan dengan munculnya kamus-kamus kontemporer. Dan kamus-kamus tersebut bukan hanya membantu manusia dalam memahami makna suau kalimat yang belum dipahami, akan tetapi lebih dari itu, penyusunan kamus ini adalah bagian dari upaya optimal manusia dalam menjaga eksistensi bahasa mereka.

Proses transfer dari bahasa lisan ke bahasa tulis menuntut para penutur bahasa mengembangkan ilmu tentang makna (semantic) untuk memahami kosa kata lama maupun baru yang ada di dalam bahasa mereka. Interpretasi dan studi kosakata itu lebih dikenal dengan dengan ilmu kosakata (ilmu Al-Mufradat). Pada tahapan selanjutnya, hasil kajian dan penelitian dari ilmu kosakata, terutama yang telah maupun yang akan dikodifikasi ke dalam sebuah kamus, melahirkan ilmu leksikologi.

Lebih dari itu, perwajahan kamus dan sistematika penyusunan kosakata ke dalam kamus-kamus berbahasa Arab juga terus berubah dan berkembang secara inovatif dari masa ke masa. Munculnya kamus-kamus bahasa yang berasal dari hasil usaha penelitian para penyusunnya, secara tidak langsung, maka makna-makna dari kosakata yang telah dimuat di dalam kamus, telah mereka nilai sebagai kosakata baku dan maknanya shahih, sehingga pada akhirnya, sebuah kamus tidak sekedar berfungsi sebagai buku yang memuat kumpulan makna, tetapi ia dipandang sebagai buku pedoman bahasa fusha (resmi) yang baku. Disinilah letak urgensitas kamus dalam menyebarkan kosakata dan maknanya, mempengaruhi interpretasi pembaca kamus dalam memahami makna, menyeleksi mana kosakata yang fasih dan yang tidak, dan sebagainya.

Kamus-kamus bahasa Arab yang terbit dengan varian dan karakteristik yang berbeda-beda telah mendorong para pakar bahasa untuk lebih serius mendalami teknik-teknik penyusunan yang inovatif dan informatif. Fenomena ini melahirkan ilmu leksikografi (Ilm Shina’ah Al-Mu’jamiyyah atau Dirasah Mu’jamiyyah) atau ilmu perkamusan yang bukan hanya sebatas membahas tentang seluk beluk makna leksikal dari kosakata, tetapi juga sebagai ilmu yang membahas teknik pemilihan sistematika dalam menyusun kamus, memahami kelengkapan komponen kamus dan sebagainya

Comments

  1. Apa sistem terjemah kitab bernahasa arab dengan perkata di susun seperti kamus bisa di katakan kamus ?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Makalah Pengelolaan Kelas

Makalah Ilmu Badi' Balaghah

Makalah Al-Istikhfam dan Al-Istihrad