Keterampilan Mengadakan Variasi

PENDAHULUAN


Pembelajaran micro dapat diartikan sebagai cara latihan keterampilan keguruan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas (Zainal Asril, 2010:43).
Menurut Suwarna,dkk,2005:20 pengajaran miro merupakan wahana untuk melatih dan mempraktikkan ketrampilan mengajar mahasiswa. Pengajaran micro juga merupakan wahana untuk membentuk ketrampilan mengajar karena berbagia kekurangan dan kesulitan yang di hadapi oleh mahasiswa akan terlihat ketika melakukan pelajaran micro.
Menurut Brown dalam Marno dan Idris (2008:68) untuk menghasilkan calon guru yang profisional Sebelum prktik belajar mengajar di sekolah  calon guru perlu di latih mengembangkan ketrampilan dasar mengajar dengan di berikan kesempatan mengembangkan gaya mengajarnya sendiri dan mengurangi atau menghilangkan kesalahan-kesalahan yang paling mencolok.
Dalam konteks yang sebenarnya mengajar mengandung banyak tindakan yang mencangkup ketrampilan-ketrampilan dasar mengajar. Ketrampilan dasar mengajar yang di perlukan sebagai calon guru tersebut mencakup ketrampilan membuka dan menutup pelajaran, ketrampilan menjelaskan, ketrampilan bertanya, ketrampilan memberi penguatan, ketrampilan menggunakan media pmbelajaran ,ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil, ketrampilan mengelola kelas,ketrampilan mengadakan variasi, ketrampilan mengajar perorangan dan kelopok kecil.

Mengingat kekomplekan perbutan mengajar, calon guru yang belum bisa mengajar akan mengalami kesulitan untuk secara serempak menerapkan semau komponen dlam perbuatan mengajar tersebut.



Oleh karena itu, dalam langkah penguasaan komponen perbuatan mengajar, calon guru perlu berlatih secara persial artinya setiap komponen perbuatan mengajar itu perlu dikuasai melalui latihan secara terpisah-pisah (isolated)
Salah satu ketrampilan dasar mengajar yang harus di kuasai oleh seorang guru atau pengajar adalah ketrampilan mengadakan variasi.
Seperti yang di kemukakan oleh Waskito dalam LP31 (2010:41) bahwa pengajaran micro adalah satu metode belajar mengajar atas dasar performence yang tekniknya adalah dengan jalan mengisolasikan komponen-komponen proses belajar mengajar, sehingga calon guru dapat menguasai setiap komponen satu-persatu dalam situasi yang disederhanakan atau dipekecilkan.

Salah satu komponen belajar mengajar adalah keterampilan-ketarmpila  dasar mengajar termasuk di dalamnya keterampilan mengadakan variasi yang berguna untuk mengatasi kejenuhan atau kebosanan yang dialami siswa dalam kegiatan atau proses pembelajaran dan juga untuk mengatasi kondisi ruangan yang tidak nyaman, performance guru kurang menyejukkan hati peserta didik serta materi yang diajarkan kurang menarik. Dengan memperbaiki gaya mengajar saja belum dapat mengatasi persoalan yang terjadi namun, dengan harapan bervariasinya proses pembelajaran yang diberikan akan membawa cakrawala kecerahan bagi para siswa.

 PEMBAHASAN 


  1. Pengertian keterampilan menggunakan variasi.
Dalam buku keterampilan dasar mengajar yang ditulis oleh LP31 (2010: 131). Keterampilan menggunakan variasi merupakan salah satu keterampilan mengajar yang harus dikuasai guru.

Menurut Soetomo(1993: 100) pemberian variasi dalam, interaksi belajar mengajar dapat diartikan sebagai perubahan penjajaran dari yang satu ke orang lain dengan tujuan menghilangkan kebosanan dan kejenuhan siswa dalam menerima bahan pengajaran yang diberikan guru, sehingga siswa dapat aktif lagi dan berpartisipasi dalam belajarnya.

Sedangkan menurut Hamid Darmadi (2010 : 3) menjelaskan bahwa dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk mengacu dan mengingat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menggunakan variasi adalah suatu keterampilan mengajar yang harus dikuasai guru dengan tujuan untuk menghilangkan kebosanan siswa dan kejenuhan  siswa dalam menerima bahan pengajaran yang diberikan guru serta untuk mengacu dan mengingat perhatian siswa sehingga siswa dapat aktif dan terpartisipasi dalam belajarnya.






  1. Tujuan Mengadakan Variasi
E. Mulyasa dalam Suwarna, dkk (2006 : 85) mengemukakan beberapa tujuan keterampilan dasar mengajar mengadakan variasi adalah :
a.       Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek pembelajaran.
b.       Memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai cara mengajarar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik.
c.       Meningkatkan kadar CBSA dalam proses belajar mengajar dengan melibatkan siswa dengan berbagai tingkat kognisi.

Menurut Marno dan Idris (2008 : 160) menyebutkan lima  tujuan menggunakan variasi mengajar.

  1. Menarik perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran yang tengah dibicarakan.
  2. Menjaga kelestarian proses pembelajaran baik secara fisik meupun metal.
  3. Membangkitkan motivasi belajar selama proses pembelajaran.
  4. Mengatasi situasi dan mengurangi kejenuhan dalam proses pembelajaran.
  5. Memberikan kemungkinan layanan pembelajaran individual.

  1. Prinsip-prinsip penggunaan variasi.
Penggunaan keterampilan menggunakan variasi, mengajar seyogyanya memenuhi prinsif-prinsif :
a.      Relevan dengan tujuan pembelajaran bahwa variasi mengjar digunakan untuk menunjang tercapainya kompetensi dasar
b.      Kontinyu dan fleksibel artinya variasi digunakan secara terus menerus selama KBM sesuai kondisi.

c.      Antusiasme dan hangat yang ditunjukkan oleh guru KBM berlangsung.
d.      Relevan dengan tingkat perkembangan peserta didik (LP31, 2010: 132)

  1. Komponen-komponen ketermpilan mengadakan variasi dalam Suwarno, Dkk (2005: 85). Komponen-komponen keteramnpilan dasar mengajar mengadakan variasi meliputi :
a.      Variasi dalam gaya mengajar
  1. Menggunakan Variasi Suara
Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dari tinggi menjadi rendah dan cepat menjadi lambat, dari gembira menjadi sedih atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.

  1. Pemusatan perhatian siswa
Guru dapat memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap penting, dapat dengan gaya bahasa menurut kebutuhan anak.

  1. Kesenyapan Guru
Adanya kesenyapan, kebisuan, atau “selingan diam” yang tiba-tiba dan  disengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik  perhatian siswa.

  1. Mengadakan kontak pandang dan gerak.
Apabila guru sedang berbicara atau berinteraksi dengan siswanya, sebaiknya pandangan menjelajahi seluruh kelas dan melihat kemata murid-murid untuk menunjukkan adanya hubungan yang akrab dengan mereka.

  1. Gerak badan dan mimik
Variasi dari expresi wajah guru. Gerakan kepala dan gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi. Gunanya untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dan pesan lisan yang di maksudkan.

  1. Pergantian posisi guru dalam kelas
Pergantian posisi guru dalam kelas dapat digunakan untuk mempertahankan perhatian siswa, terutama sekali dalam menyampaikan pelajaran dalam kelas, gerakan hendaknya bebas. Tidak kaku dan hindarkan tingkah laku negatif (E. Mulyosa, 2004 : Hasi Buan, dkk, 1994 : Raplis, 1985).

b.      Variasi Dalam Menggunakan Media Pembelajaran
  1. Variasi media yang dapat dilihat.
Media yang termasuk ke dalam jenis ini ialah gerafik, bagan, poster, gambar. Film, dan slide.

  1. Variasi media yang dapat di dengar.
Media yang termasuk ke dalam jenis ini adalah rekaman suara, suara radio, musik, dll.

  1. Variasi media yang dapat diraba, dimanipulasi dan digerakkan. Yang termasuk ke dalam jenis ini ialah peragaannya dilakukan oleh guru atau siswa, patung, topeng, dan lain-lain.

  1. Variasi media yang dapat di dengar, dilihat dan dapat diraaba.
Media yang temasuk ke dalam jenis ini adalah film tv, cd, proyektor, yang diiringi oleh penjelasan guru.


c.      Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Siswa
Penggunan variasi pola interaksi ini dimaksudkan untuk meningkatkan interaksi guru-siswa dan siswa-siswa agar kegiatan pembelajaran tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan, suasana kelas pun menjadi hidup.

  1. Penggunaan  di Kelas
Sebagai rambu-rambu penerapan keterampilan mengadakan variasi tidak semata-mata indiviual dan berganti-ganti. Maksudnya dalam suatu keterampilan mengajar guru dapat memadukan secara serempak beberapa keterampilan sekaligus. Namun, hal itu perlu dilandasi oleh prinsif-prinsif penggunaan secara profesional. Sebagai gambaran dalam suatu penampilan guru dapat memadukan penggunaan mimik gestural dan perubahan posisi sekaligus bakan dapat dipandukan dengan aspek variasi lain.
















  1. Lembar Observasi

PANDUAN OBSERVASI
KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Nama Praktikan          :
Mata Pelajaran            :
Kelas/ Semester           :
Kompetensi Dasar       :
Tanggal waktu                        :

Komponen-komponen Keteramponen
Nilai
Komentar
Variasi dalam gaya mengajar  guru
  1. Suara
Guru memberikan variasi dalam nada suara, volume suara, kecepatan suara.
  1. Mimik dan Gerak
Guru mengadakan perubahan mimik dan gerak (tangan dan badan)

  1. Kesenyapan
Guru dengan sengaja memberikan waktu senyap atau hening dalam pembicaraan.

  1. Kontak Padang
Guru melayangkan padang dan melakukan kontak pandang dengan siswa .
  1. Perubahan Posisi
Guru bergerak dalam kelas untuk maksud berbeda-beda.

  1. Memusatkan
Guru memberikan tekanan pada butir-butir yang penting dari penyajiannya dengan menggunakan bahasa lisan (seperti dengan baik-baik’, perhatikan ini’, dan lain-lain). Dan isyarat yang cocok (seperti mengangkat tangan atau menunjukkan dengan jari).

Variasi menggunakan media dan alat bantu pengajaran
  1. Variasi Visual
Guru menggunakan alat bantu yang dapat dilihat (menulis di papan tulis, menujukkan gambar atau benda, dan sebagainya)

  1. Variasi Aural
Guru menggunakan berbagai suara langsung atau rekaman dalam pengajarannya.





  1. Variasi alat bantu yang dapat dipegang dan dimanipulasi.
Guru memberikan atau memanipulasi benda-benda atau alat bantu pengajaran.
Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.

  1. Guru memperkenalkan perubahan dalam pola interaksi antar dia dengan siswa dan juga menganekaragamkan kegiatan belajar siswa yang terlibat.
  

PENUTUP


Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh seorang guru merupakan kegiatan yang kompleks. Karena kekomplekannya itulah sebagai seorang calon guru harus mampu menguasai keterampilan-keterampilan dasar mengajar. Termasuk di dalamnya keterampilan mengadakan variasi merupakan. suatu keterampilan mengajar yang harus dikuasai guru dengan tujuan untuk menghilangkan kebosanan siswa dan kejenuhan  siswa dalam menerima bahan pengajaran yang diberikan guru serta untuk mengacu dan mengingat perhatian siswa sehingga siswa dapat aktif dan terpartisipasi dalam belajarnya.

Tujuan inti dari pengadaan variasi dalam pembelajaran ialah mengurangi kejenuhan selama proses pemebelajaran, sehingga dapat menjaga kesetabilan proses pembelajaran baik secara fisik maupun mental.

Prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pembelajaran antara lain
  1. Relevan dengan tujuan pembelajaran
  2. kontinyu dan fleksibel
  3. Antusiasme dan hangat
  4. relevan dengan tingkat perkembangan peserta didik.

Komponen keterampilan variasi mengajar, meliputi :
  1. Variasi gaya mengajar
  2. variasi media pembelajaran
  3. Variasi interaksi pemebelajaran






DAFTAR PUSTAKA

Asril, Zainal.2010Micro teaching. Jakarta : PT R aja Grafindo
Persada.

Darmadi, Hamid.2010Kemampuan Dasar Pengajar. Bandung : Alfabeta

Marno dan Idris.2008.Strategi dan Model Pengajaran. Yogyakarta :
AR-Ruzz Media.

Soetomo.1993. Dasar Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya : Usaha
Nasional.

Suwarna, dkk.2005Pengajaran Mikro, Pendekatan Praktis Dalam Penyiapkan
            Pendidik Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Tim LP31.2010. Keterampilan Dasar Mengajar. Malang : Fakultas Tarbiah.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Pengelolaan Kelas

Makalah Ilmu Badi' Balaghah

Makalah Al-Istikhfam dan Al-Istihrad